Waktu Dan Bacaan Do'a Yang Mustajab Pada Hari Arafah

Hari Arafah adalah hari kesembilan dari bulan Dzulhijjah, yaitu hari sebelum Idul Adha. Hari ini merupakan hari yang sangat istimewa bagi umat Islam, karena banyak keutamaan dan keberkahan yang terdapat di dalamnya. Salah satu keutamaan hari Arofah adalah doa yang mustajab atau dikabulkan oleh Allah SWT.

bacaan do'a yang mustajab pada hari arafah


Doa adalah salah satu ibadah yang sangat penting dan mudah dilakukan oleh setiap muslim. Doa adalah senjata bagi orang-orang yang beriman, karena dengan doa kita dapat meminta segala sesuatu yang kita butuhkan dan mengharapkan dari Allah SWT. Doa juga merupakan bentuk pengakuan bahwa kita adalah hamba yang lemah dan membutuhkan pertolongan dari Allah SWT.

 

Namun, tidak semua doa yang kita panjatkan akan langsung dikabulkan oleh Allah SWT. Ada beberapa syarat dan adab yang harus kita penuhi agar doa kita dapat diterima oleh Allah SWT. Salah satunya adalah memilih waktu yang tepat untuk berdoa. Ada beberapa waktu yang disebutkan dalam Al-Quran dan hadits sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa, salah satunya adalah hari Arofah.

 

Hari Arafah adalah hari ketika para jamaah haji berkumpul di padang Arafah untuk melaksanakan wukuf, yaitu berdiri di hadapan Allah SWT dengan penuh khusyuk dan taubat. Hari ini juga disebut sebagai hari pengampunan dosa, karena barangsiapa yang berpuasa dan berdoa di hari Arrafah, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya selama dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya.



Oleh karena itu, bagi kita yang tidak berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji, kita dapat memanfaatkan hari Arofah ini dengan berpuasa dan berdoa sebanyak-banyaknya. Berikut adalah beberapa bacaan doa di hari Arrafah yang mustajab, baik bagi jamaah haji maupun bagi umat Islam pada umumnya:

 


1. Doa Nabi Ibrahim AS ketika membangun Ka'bah bersama Nabi Ismail AS:

 

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

 

Rabbana taqabbal minna innaka antas sami'ul 'alim

 

Artinya: Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 127)

 


2. Doa Nabi Musa AS ketika ia melarikan diri dari Fir'aun:

 

رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

 

Rabbi najjini minal qawmidh dzalimin

 

Artinya: Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim. (QS. Al-Qasas: 21)

 


3. Doa Nabi Yunus AS ketika ia berada di dalam perut ikan:

 

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

 

La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzalimin

 

Artinya: Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim. (QS. Al-Anbiya': 87)

 


4. Doa Nabi Muhammad SAW ketika ia berada di Thaif:

 

اللهم إليك أشكو ضعف قوتي وقلة حيلتي وهواني على الناس يا أرحم الراحمين أنت رب المستضعفين وأنت ربي إلى من تكلني إلى عدو يتجهمني أم إلى قريب ملكته أمري إن لم يكن بك غضب علي فلا أبالي غير أن عافيتك هي أوسع لي أعوذ بنور وجهك الذي أشرقت له الظلمات وصلح عليه أمر الدنيا والآخرة من أن ينزل بي غضبك أو يحل علي سخطك لك العتبى حتى ترضى ولا حول ولا قوة إلا بك

 

Allahumma ilaika asyku da'fa quwwati wa qillata hilati wa hawani 'ala an-nas. Ya arhamar rahimin anta rabbul mustad'afin wa anta rabbi. Ila man takilni ila 'aduwwin yatajahamuni am ila qoribin malaqtahu amri. In lam yakun bika ghadabun 'alayya fala ubali ghair anna 'afiyataka hiya awsa'u li. A'udzu bi nuri wajhikal ladzi asyroqot lahudz dzulumat wa sholah 'alaihi amrud dunya wal akhirah min an yanzila biya ghadabuka aw yahilla 'alayya sakhathuka. Laka al-'utba hatta tardha wa la haula wa la quwwata illa bika.

 

Artinya: Ya Allah, kepada-Mu aku mengadukan kelemahan kekuatanku, sedikitnya daya upayaku, dan rendahnya kedudukanku di mata manusia. Wahai Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang, Engkaulah Tuhan orang-orang yang lemah dan Engkaulah Tuhan-ku. Kepada siapakah Engkau menyerahkan urusanku? Kepada musuh yang mengolok-olokkan aku atau kepada kerabat yang Engkau berikan kekuasaan atas urusanku? Jika Engkau tidak murka kepadaku, maka aku tidak peduli. Namun kesejahteraan-Mu adalah lebih luas bagiku. Aku berlindung dengan cahaya wajah-Mu yang telah menerangi kegelapan dan mengurus urusan dunia dan akhirat, agar Engkau tidak menurunkan kemurkaan-Mu atau menimpakan kemarahan-Mu kepadaku. Kepada-Mulah aku berserah diri sampai Engkau ridha. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan-Mu.

 


5. Doa Nabi Muhammad SAW ketika ia berada di Arafah:

 

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

 

La ilaha illallahu wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa 'ala kulli syai'in qodir

 

Artinya: Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

 

Selain bacaan doa di atas, kita juga dapat berdoa dengan menggunakan bahasa yang kita mengerti dan meminta apa saja yang kita inginkan kepada Allah SWT, asalkan tidak bertentangan dengan syariat Islam. Kita juga dapat berdoa untuk diri kita sendiri, keluarga kita, saudara-saudara kita, umat Islam, dan seluruh makhluk Allah SWT.

 

Waktu yang mustajab untuk berdoa di hari Arafah adalah sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun, waktu yang paling utama adalah pada saat wukuf di Arafah, yaitu sekitar pukul 15:00 hingga terbenam matahari. Karena pada waktu itulah waktu yang paling dekat dengan wukuf para jamaah haji. Kita bisa memanfaatkan waktu ini untuk berdoa dengan khusyuk dan memohon segala kebaikan dari Allah SWT.


Semoga kita bisa memanfaatkan hari Arafah dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan keberkahan serta ampunan dari Allah SWT. Aamiin.