Program Umroh Gratis Mengarah Pada Gerakan ISIS ??

Program Umroh Gratis Mengarah Pada Gerakan ISIS ?? - Program umroh gratis yang di berikan oleh Agus Santoso kepada puluhan bahkan hingga ratusan orang mengundang kecurigaan masyarakat sampai pihak kepolisian. Pasalnya kegiatannya di lakukan berpindah pindah di beberapa kota di Jawa Timur. Apa sebetulnya motip di balik program umroh gratis tersebut, berikut penjelasannya yang di kutip dari MalangTimes.com:
Koordinator rombongan umroh gratis, Agus Santoso, mengaku, keluarga besarnya memang memiliki program umroh gratis, namun diakui baru digagas sejak tiga bulan lalu.
Tapi, karena ada oknum yang memanfaatkan rencana itu, banyak calon peserta umroh gratis akhirnya harus mengeluarkan biaya mulai Rp 1 juta-Rp 10 juta.
Program umroh gratis itu, sambungnya, sebenarnya sebagai bentuk hadiah bagi masyarakat atas ulang tahun anak pemilik perusahaan, sekaligus bersedekah sesama umat Islam.
Sejak September 2014 kami galang gerakan sosial, tiap anggota hanya bayar Rp 150 ribu, dan kami janjikan ikut umroh gratis,” jelasnya.
Namun pada separuh perjalanan, ratusan peserta dipinjam uangnya oleh oknum tak bertanggung jawab. Akhirnya, rencana umroh pun gagal. Padahal mereka pamit di rumah mau umroh, bahkan uang yang digunakan masih pinjam.
“Makanya kami mau bantu mereka, baik urusan makan, tempat tinggal, juga kebutuhan lain, agar mereka tidak stres, mau pulang malu sama orang rumahnya,” ujarnya lebih lanjut.
Ia menepis jika gerakannya mengarah ke ISIS. Kebetulan isunya sekarang, ke luar negeri melalui umroh lebih mudah.
“Narkoba dan lainnya saja kami benci, apalagi mau bentuk ISIS. Saya warga Indonesia, mana mungkin memberontak di tanah kelahiran sendiri,” paparnya.
Alasan rombongan ini bertahan, dan harus pindah dari satu ke tempat lain, karena harus menunggu kedatangan ‘papa’ (HM Teddy). Mereka tidak hanya dijanjikan umroh gratis, bahkan, semua hutangnya juga akan dilunasi.
“Sebelum diberangkatkan umroh, papa janji hutang mereka akan dilunasi, beliau masih di Jakarta,” pungkas Agus.