Amalan Sunah Dalam Ibadah Haji

Rangkaian ibadah haji terdiri atas rukun haji, wajib haji, dan sunnah-sunnah haji. Semua ini apabila di laksanakan dengan baik membuat ibadah haji menjadi sempurna. Masing-masing semua itu memiliki konsekuensi yang berbeda-beda. Sedangkan untuk amalan sunah dalam ibadah haji adalah amalan ibadah haji yang ditinggalkan tidak berdosa dan tidak wajib diganti dengan Dam, namun menjdaikan ibadah haji berkurang pahala dan kesempurnaannya.

amalan sunah dalam ibadah haji

Berikut ini adalah beberapa amalan sunah yang bisa dilakukan dalam ibadah haji, sebagai penyempurna dan penambah pahala bagi jemaah haji. Amalan sunah ini bersumber dari Al-Qur'an, hadis, dan pendapat ulama.

1. Mandi Ihram

Mandi ihram adalah mandi yang dilakukan sebelum memasuki miqat atau tempat menetapkan niat ihram. Mandi ihram bertujuan untuk membersihkan diri secara lahir dan batin, serta menghormati rumah Allah SWT. Mandi ihram juga disunnahkan untuk memakai wewangian sebelum berihram . 


Hal ini sesuai dengan hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim: 

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُطِيبُ حِجْلَتَهُ بِالْعُودِ أَوْ بِشَيْءٍ مِنْ ذَلِكَ قَبْلَ أَنْ يُحْرِمَ

Artinya: "Dari Aisyah RA, ia berkata: Rasulullah SAW menyemir rambutnya dengan minyak wangi atau sesuatu yang semisal itu sebelum berihram."

 

2. memperbanyak Membaca Talbiayah

Talbiyah adalah seruan atau ucapan yang diucapkan oleh jamaah haji saat memasuki keadaan ihram dan selama perjalanan menuju Tanah Suci. Talbiyah adalah bagian penting dari ibadah haji dan umrah. Ucapan talbiyah yang paling umum adalah "Labbaik Allahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wanni'mata laka wal mulk, laa syarika lak" yang artinya "Aku datang menghadap-Mu, ya Allah, aku datang menghadap-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku datang menghadap-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kerajaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu."


Talbiyah adalah ungkapan kesediaan dan ketaatan seorang haji kepada Allah SWT. Melalui talbiyah, jamaah haji mengumumkan kehadiran mereka di hadapan Allah, menyatakan kesiapan untuk beribadah, dan mengungkapkan kesetiaan mereka kepada-Nya. Talbiyah juga menjadi ungkapan kehambaan dan kehinaan diri di hadapan Allah, mengingatkan jamaah haji tentang tujuan mereka yang mulia dan pentingnya menjalankan ibadah haji dengan sungguh-sungguh.


Jamaah haji mengulang talbiyah selama perjalanan haji, termasuk saat naik ke pesawat, bus, atau kendaraan lainnya, serta saat berada di Makkah dan sekitarnya. Talbiyah menjadi ungkapan spiritual yang membangkitkan semangat, kesadaran, dan kebersamaan dalam menjalankan ibadah haji.


3. Tawaf Qudum

Tawaf qudum adalah tawaf yang dilakukan oleh jemaah haji yang datang dari luar Makkah sebagai penghormatan terhadap Ka'bah. Tawaf qudum terdiri dari tujuh putaran mengelilingi Ka'bah dengan memulai dan mengakhiri di Hajar Aswad. Tawaf qudum termasuk sunah muakkadah atau sangat dianjurkan bagi jemaah haji ifrad (hanya haji) dan qiran (haji dan umrah bersamaan). 


Hal ini berdasarkan hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Muslim:

عن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما قال: لما قدم رسول الله صلى الله عليه وسلم المدينة أقام بها أربعة عشر سنة ثم خرج إلى مكة فأحرم من الجحفة فقال: إني أحرم بحجة وعمرة

Artinya: "Dari Jabir bin Abdullah RA, ia berkata: Ketika Rasulullah SAW datang ke Madinah, beliau tinggal di sana selama empat belas tahun, kemudian beliau keluar ke Makkah dan berihram dari Juhfah. Beliau bersabda: Sesungguhnya aku berihram dengan haji dan umrah."

 

4. Bermalam di Mina

Mina adalah sebuah lembah yang terletak antara Makkah dan Arafah, yang menjadi tempat melempar jumrah (tiga tiang batu yang melambangkan setan) dan menyembelih hewan kurban. Sunah haji yang dianjurkan adalah bermalam di Mina pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari tarwiyah) sebelum berangkat ke Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah). 


Hal ini sesuai dengan hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari:

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: لما خرج رسول الله صلى الله عليه وسلّم من مكة إلى منى بات في منى ثم صلى بها الفجر ثم انطلق حتى إذا بلغ البيضاء وقف وقال: هذا الوقوف وكل مناة وقوف

Artinya: "Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: Ketika Rasulullah SAW keluar dari Makkah ke Mina, beliau bermalam di Mina, kemudian beliau shalat subuh di sana, kemudian beliau berangkat hingga sampai di Al-Baidha' (nama tempat) dan berhenti dan bersabda: Ini adalah tempat berhenti dan setiap manasik (tempat ibadah haji) adalah tempat berhenti."

 

5. Mencium Hajar Aswad

Hajar Aswad adalah sebuah batu hitam yang tertanam di sudut Ka'bah yang menghadap ke arah Syam. Sunah haji yang dianjurkan adalah mencium Hajar Aswad setiap kali memulai dan mengakhiri putaran tawaf. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan pengikutan terhadap sunah Nabi SAW. 


Sesuai hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim: 

عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال: لما جاء عمر بن الخطاب إلى الحجر الأسود قبله ثم قال: إني أعلم أنك حجر لا تضر ولا تنفع ولولا أني رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلّم يقبلك ما قبلتك

Artinya: "Dari Umar bin Khattab RA, ia berkata: Ketika Umar bin Khattab datang ke Hajar Aswad, beliau menciumnya, kemudian beliau berkata: Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak dapat memberi mudarat dan manfaat. Sekiranya aku tidak melihat Rasulullah SAW menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu."


Demikianlah lima dari sekian banyak amalan sudah dalam ibadah haji yang penting untuk dilaksanakan. Semoga dengan melaksakan amalan amalan sunah, ibadah haji kita menjadi sempurna dan mendapat haji yang mabrur.